Saturday, March 27, 2010

Asal usul badminton

Tidak ada cabang olahraga yang memiliki banyak tanda tanya seperti bulutangkis. Sejarah awalnya, terutama dari mana cabang itu berasal, misalnya. Orang hanya mengenal nama badminton berasal dari nama sebuah rumah (kalau menurut ukuran Indonesia, sebuah istana) di kawasan Gloucestershire, sekitar 200 kilometer sebelah barat London, Inggris. Badminton House, demikian nama istana tersebut, menjadi saksi sejarah bagaimana olahraga ini mulai dikembangkan menuju bentuknya yang sekarang. Di bangunan tersebut, sang pemilik, Duke of Beaufort dan keluarganya pada abad ke-17 menjadi aktivis olahraga tersebut. Akan tetapi, Duke of Beaufort bukanlah penemu permainan itu. Badminton hanya menjadi nama karena dari situlah permainan ini mulai dikenal di kalangan atas dan kemudian menyebar. Badminton menjadi satu-satunya cabang olahraga yang namanya berasal dari nama tempat.

Yang kemudian menjadi tanda tanya adalah di Inggris ataukah di India mula-mula permainan seperti yang sekarang dilakukan? Bukti-bukti menunjukkan di Indialah mula-mula peraturan permainan olahraga ini ditulis. Ini terjadi tahun 1870-an.

Juga tanda tanya besar bagaimana nama permainan ini berubah dari battledore menjadi badminton. Nama asal permainan dua orang yang menepak bola ke depan (forehand) atau ke belakang (backhand) selama mungkin ini tadinya battledore. Asal mula permainan battledore dengan menggunakan shuttlecock (kok) sendiri juga misteri. Dulu orang menggunakan penepak dari kayu (bat). Dua orang menepak “burung” itu ke depan dan ke belakang selama mungkin. Permainan macam ini sudah dilakukan kanak-kanak dan orang dewasa lebih dari 2000 tahun lalu di India, Jepang, Siam (Thailand), Yunani dan Cina. Di kawasan terakhir ini dimainkan lebih banyak dengan dengan kaki. Di Inggris ditemukan ukiran kayu abad pertengahan yang memuat gambar anak-anak sedang menendang-nendang shuttlecock.

Pada abad ke-l6 permainan semacam itu terkenal diantara anak-anak. Pada abad berikutnya, permainan yang biasa disebut juga jeu de volant ini menjadi pengisi acara saat-saat luang di banyak negara Eropa. Kadang-kadang dimainkan oleh satu orang yang memukul-mukul atau menepak-nepak kok itu ke atas, dengan satu atau dua penepak kayu. Sebuah permainan lain yang hampir sama featherball (dengan bola dari kulit ayam yang lunak) dimainkan di Denmark, Jerman, Perancis, dan Swedia.

Permainan menggunakan kok memang mempunyai daya tarik tersendiri. Jika ditepak atau dipukul keatas maka begitu "jatuh" (menurun) kok akan melambat, memungkinkan orang mengejar dan menepaknya lagi ke atas. Yang menjadi tanda tanya, bagaimana bisa terbentuk kok seperti sekarang, ada kepala dengan salah satu ujung bulat dan di ujung lain yang datar tertancap belasan bulu sejenis unggas? Bahan-bahan untuk membuat kok memang sudah ada di alam. Bentuk kepala kok, yang bulat, sudah ada di sekitar kita, bisa ditemukan dalam buah-buahan atau batu. Pertanyaannya, bagaimana awalnya bulu-bulu itu bisa menancap ke kepala kok? Ada yang berpendapat, ketika orang sedang duduk di kursi dan di depannya meja tulis, dia melamun dan memikir sesuatu yang jauh. Tanpa disengaja dia mengambil tutup botol, yang terbuat dari gabus, dan kemudian menancap-nancapkan pena, yang ketika itu terbuat dari bulu unggas. Beberapa pena tertancapkan dan jadilah bentuk sederhana sebuah kok. Tentu ini tidak ada buktinya. Hanya kernudian memang terbentuk alat permainan seperti itu, yang sctiap kawasan berbeda bentuknya.

Apapun evolusi yang terjadi disekitar alat-alatnya, pada abad ke-19 permainan itu menyebar luas di kawasan pinggiran kota-kota Inggris. Rumah-rumah besar dengan ruangan-ruangan dan halaman luas menjadi tempat yang subur bagi permainan itu. Tidak terkecuali di Badminton House tadi. Keluarga Sommerset yang teiah tinggal di rumah itu sejak zaman Charles II kemudian mendapat anugerah gelar sebagai Duke of Beaufort. Di Badminton House itu kini masih ditemukan koleksi menarik peralatan permainan battledore dan shuftlecock-nya. Kok zaman itu dua kali lebih besar dan berat dibanding yang ada sekarang. Panjang "raket" atau battledore-nya sekitar setengah meter dengan kepala bulat. Tidak ada senar. Kayu penepak itu ditutup kertas kulit sehingga kalau seseorang memukul menimbulkan bunyi seperti orang memukul tambur. Begitulah bunyi yang terdengar jika di ruang depan (Front Hall) Badminton House sedang ada permainan battledore. Semua alat itu tersedia di istana ini dan orang yang akan main tinggal datang.

Pada tahun 1840-an dan 1850-an keluarga Duke of Beaufort Ke-7 paling sering menjadi penyelenggara permainan ini. Menurut Bernard Adams (The Badminton Story, BBC 1980) anak-anak Duke-tujuh laki-laki dan empat perempuan-inilah yang mulai memainkannya di Ruang Depan. Lama-lama mereka bosan permainan yang itu-itu saja. Mereka kemudian merentangkan tali antara pintu dan perapian dan bermain dengan menyeberangkan kok melewati tali itu. Itulah awal net. Akhir tahun 1850-an mulailah dikenal jenis baru permainan itu. Tahun 1860 itu ada seorang penjual mainan dari London-mungkin juga penyedia peralatan battledore - bernama Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore-a new game. Tulisan di situ menggambarkan terjadi evolusi permainan itu di Badminton House.

Cerita-cerita di atas didapat dari keturunan Duke of Beaufort yang sekarang. Lain lagi dengan cerita Sir George Thomas, yang selama 70 tahun bergerak di bulutangkis, sebagai pemain dan organisator. Dia dengan jelas memberi waktu tahun 1863-68 sebagai perkiraan awal dari badminton. Ia mengatakan, pada suatu pesta hujan turun dan orang-orang berusaha mencari suatu kegembiraan baru dari permainan battledare yang biasanya. Salah seorang peserta pesta memiliki gagasan cermerlang. "Ia merentangkan tali melintas ruangan dan menyingkirkan semua mainan anak-anak dan badmiton, pada bentuknya yang paling awal, terwujud. Terbukti, hal itu sesuai dengan selera pesta itu dan kemudian menjadi hiburan yang biasa diselenggarakan di rumah itu ... dan rumah itu betapapun dipercaya sebagai asal permainan itu" kata tokoh yang kemudian menyumbangkan piala untuk diperebutkan bagi kejuaraan beregu putra, Piala Thomas. Sir Thomas lebih menyebut seorang pengunjung pesta dibanding keluarga Duke. Betapapun, kemudian keluarga Duke-lah yang memperkenalkan permainan ini ke masyarakat.

Itu versi yang menyebut Inggrislah sebagai asal permainan itu. Versi lain menyebut India sebagai asal badminton. Tertulis dalam sebuah naskah tentang peraturan Lawn Tennis, Croquet, Racquets etc yang terbit tahun 1883. Di salah satu bagian yang terdiri dari 10 halaman, pengarang menyebut badminton sebagai 'tenis lapangan yang dimainkan dengan shuttlecock dan bukan bola’. Dalam pembukaan dia menulis tentang sejarah singkat permainan itu dalam empat paragraph kecil 'badminton pertama kali dimainkan; saya percaya di India dan diperkenalkan ke Inggris oleh Duke of Beaufort pada musim panas tahun 1874'. Siapa yang menulis naskah itu tidak diketahui.

Encyclopedia Britannica edisi tahun 1911 menulis tentang badminton: “Permainan ini tampaknya muncul di Inggris sekitar tahun 1873, tetapi sebelum itu dimainkan di India, yang saat itu masih popular." Nah, keterangan itu makin menambah tanda tanya tentang asal muasal badminton. Dari India atau Inggris?

Ada keterangan, perwira-perwira Inggris yang bertugas di India memainkan permainan yang sejenis dengan badminton, tetapi lebih superior, yang dikenal dengan nama Poona. Karena sangat menyukai permainan yang cepat itu, mereka membawa pulang ke Inggris, lengkap dengan peralatannya, terutama kok-nya. Lalu beberapa perwira ini diundang Duke of Beaufort untuk memainkannnya di Badminton House. Dari situ lalu dikenalkan kemasyarakat luas. Tentara Inggris tampaknya memang yang banyak bergaul dengan badminton ini. Ketika mereka kembali ke Inggris dan pensiun mereka tetap memainkannya di kawasan permukiman tempat mereka menghabiskan masa pensiun mereka, kebanyakan di daerah pantai seperti South Sea dan Bath. Bukti tentang ini pun tidak lengkap, sehingga tidak bisa dikatakan benar-benar terjadi. Tampaknya, baik para perwira atau pegawai Inggris yang ke India maupun keluarga Duke of Beaufort dan para tamunya yang sering berkunjung ke Badminton House mempunyai andil untuk pengembangan badminton ini.

Permainan itu sendiri berkembang pesat di India dan menjadi favorit untuk di luar gedung. Demikian terkenalnya sehingga hari Minggu pun orang lupa untuk pergi ke gereja demi main badminton, yang biasa disebut 'Sunday badminton'. Badminton dimainkan di Madras, Bombay (kini Mumbay), dan Calcutta. Peraturan pertama dikenalkan di Poona pada tahun l873, meskipun permainan itu sendiri hanya berfungsi sebagai sarana pergaulan dan belum ada kompetisi. Mereka yang kembali ke Inggris kemudian lebih serius memainkan badminton. Merekalah - antara lain S. S. C. Dolby, J.H.E. Hart, Bagned Wild, dan G.W. Vidal - yang kemudian berangsur-angsur menyusun peraturan permainannya. Klub-klub pun muncul dan pada tahun 1893 mereka bersepakat membentuk Persatuan Badminton Inggris (Badminton Association of England) dalam suatu pertemuan di Southsea, Hampshire. Pada tahun 1898 diselenggarakan turnamen terbuka, khusus ganda, di Guilford. Inilah tahun pertama badminton memasuki era kompetisi. Setahun kemudian dilangsungkan kejuaraan All England. Pada yang pertama kejuaraan hanya berlangsung satu tanggal 4 April dengan mengambil tempat di London-Scottish Drill Hall di Buckingham Gate, London. Peraturan yang lengkap sendiri baru bisa disusun tahun 1901 . Di situ diatur antara lain tentang lapangan yang bentuknya seperti sekarang. Sebelum Perang Dunia I badminton memasuki masa emasnya. Majalah Badminton Gazette pun dibuat, tujuannya agar berita-berita badminton mendapat tempat yang lapang, tidak seperti sebelumnya yang hanya menjadi berita kecil di majalah tennis, The Field. Kejuaraan All England sendiri terus berlangsung dan hanya sempat terhenti tahun 1915-1919 karena terjadinya Perang Dunia I dan 1930- 1946 karena meletusnya Perang Dunia II.

Sebelum tahun 1900 badminton menyebar ke Irlandia dan Skotlandia pada tahun 1907 menyeberang ke jajahan Inggris yang jauh seperti Afrika Selatan, British Columbia (Kanada sekarang), dan bahkan Kepulauan Falklands (dikenal di sini dengan nama Kepulauan Malvinas) dan New York. Meski tahun 1908 berdiri klub di Hamburg, Jerman, tetapi perkem-bangan di daratan Eropa memang tidak menggembirakan. Pada tahun 1920-an badminton menyebar ke Eropa Utara, Amerika Utara, dan Asia. Tahun-tahun itulah badminton masuk Malaya (kini Malaysia dan Singapura). Juga tahun-tahun itulah badminton masuk Indonesia. Di Eropa, Denmark memberi warna tersendiri pada olahraga itu. Negeri ini menjadikan badminton sebagai olahraga musim dingin dan membuat fasilitas yang bagus dengan membuat lapangan di dalam gedung. Dalam sepuluh tahun, Denmark sudah menghasilkan juara All England. Yang menjadi pelopor di negeri itu adalah Hans dan Alksel Hansen. Keduanya berkeliling negeri itu mempopulerkan badminton dan bahkan kemudian ikut menyebarkan ke Norwegia dan Swedia.

Menyeberang Lautan Atlantik badminton hinggap di British Columbia tahun 1914 dan tahun 1920-an menyebar ke berbagai kota Kanada. Tahun 1921 Kanada mengadakan kejuaraan pertamanya. Badminton juga menyebar ke Amerika Serikat, dengan New York sebagai kota persinggahan pertama. Hollywood juga disinggahi, dan sempat dibuat film Good Badminton untuk mengembangkannya. Namun baru 1905 Badminton menarik banyak perhatian masyarakat. Tahun itu terselenggara Seri Dunia yang mempertemukan Jack Purcell dari Kanada dan Jess Willard dari AS. Sekitar 3000 penonton memadati gedung di Seattle ini, dengan Purcell menang 15-7, 15-6, 15-9 dalam pertandingan the best of five match. Penggemar pun makin banyak, tercatat di seluruh AS 20.000 pemain dan ini memungkinkan didirikannya pabrik kok sendiri. Tahun 1936 berdiri American Badminton Association. Kejuaraan pertama diselenggarakan tahun berikutnya.

Perkembangan badminton yang cepat menjadi olahraga dunia itu menuntut dibentuknya sebuah badan internasional. Pada bulan Juli 1934 dibentuk Federasi Bulutangkis Internasional (International Badminton Federation, IBF) dengan Inggris Raya (Inggris, Irlandia, Wales, dan Skotlandia), Denmark, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai negara pendiri.

Ke timur, perkembangan di India ternyata lebih lambat dibanding di Malaya. Negara jajahan Inggris ini membentuk Persatuan Badminton Malaya (Badminton Association of Malaya, kini Malaysia, BAM) tahun 1934. Perkembangan di Malaya cepat sekali. Pada tahun 1938 tercatat sekitar 25.000 pemain, hampir separuh jumlah di Inggri saat itu. Buku Badminton Malaysia, Sejarah dan Perjuangan yang ditulis Dr. A. Fadzin Che Wan (Ensimal(M)sdn Bhd 1993), menceriterakan badminton itu pada mulanya dimainkan di sekolah-sekolah misionaris yang terdapat di Pulau Pinang, Ipoh, Kuala Lumpur, Malaka, dan Singapura. Dicatat permainan itu masuk tahun 1809 di Pulau Pinang, dengan dimainkan oleh pegawai-pegawai East India Company (semacam VOC milik Inggris). Tahun 1885 para isteri pegawai memainkannya di Hotel E & O di Pulau Pinang ini. Tahun 1920-1923 Sir George Thomas melawat ke Pulau Pinang dan mendapatkan permainan itu sudah digemari masyarakat di situ. Tahun 1925 berdirilah Persatuan Badminton Pulau Pinang.

Badminton pun dengan cepat menyebar ke berbagai penjuru negara itu. Tahun 1930-an permainan itu makin terkenal dengan kepulangan pelajar-pelajar yang menuntut ilmu di Inggris. Tahun 1937 mereka sudah mengadakan Kejuaraan Terbuka Malaya dan tahun itu juga mereka bergabung dengan IBF. Ketika kejuaraan beregu Piala Thomas pertama kali diselenggarakan tahun 1948 Malayalah yang pertama merebutnya. Pemain Malaya yang pertama menjadi juara di All England adalah Wong Peng Soon pada tahun 1950.

Piala Thomas sendiri adalah sumbangan Sir George Thomas pada tahun 1939 setelah IBF menyepakati adanya sebuah kompetisi beregu putra. Sayangnya Perang Dunia II menghalangi pelaksanaan kejuaraan itu dan baru bisa berlangsung tahun 1948. Pada final di Queen's Hall di Preston tiga peserta bertarung: Denmark yang juara zona Eropa (menundukkan Inggris 8-1), Amerika Serikat yang juara zona Amerika (mengalahkan Kanada 8-1). Dan Malaya yang langsung ke final mewakili zona Pasifik mengalahkan AS 6-3 dan bertemu Denmark di final. Malaya menang 8-1. Mulailah dominasi Asia di cabang olahraga ini. Dalam sejarahnya yang sudah 22 kali dilangsungkan, tak sekali pun negara di luar Asia yang merebut Piala Thomas. Indonesia menjadi perebut terbanyak yaitu 13 kali diikuti Malaya/Malaysia lima kali dan Cina empat kali.

Ini berbeda dengan yang terjadi di kejuaraan beregu putri Piala Uber. Pada kompetisi untuk berebut piala dari Betty Uber yang mulai dilaksanakan tahun 1956 ini, Amerika Serikat menjadi juara tiga kali-tiga kali pertama kejuaraan itu. Selebihnya, 16 kali, negara-negara Asialah yang meraihnya. Cina paling banyak dengan tujuh kali, Jepang lima kali, dan Indonesia tiga kali.

Dalam percaturan di luar arena perlandingan, badan dunia bulutangkis sempat terpecah menjadi dua, IBF dan World Badminton Federation (WBF). Ini terjadi pada saat memuncaknya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur. Dalam pertarungan organisasi bulutangkis dunia, Blok Timur yang dipelopori Republik Rakyat Cina (RRC), membentuk WBF sebagai saingan IBF. Indonesia, meski beradadi kawasan Timur lebih condong ke Blok Barat meski tidak memutuskan hubungan dengan BlokTimur. Indonesia bahkan aktif dalam usaha mempersatukan kembali kedua organisasi itu. Tahun 1981 disepakati WBF melebur menjadi satu dengan IBF.

Persatuan inilah yang memungkinkan bulutangkis maju ketingkat yang lebih tinggi : Olimpiade. Meski sempat menjadi olahraga eksibisi di olimpiade Muenchen tahun 1972 (Indonesia antara lain diwakili Rudy Hartono), tetapi baru tahun 1992 dijadikan cabang resmi Olimpiade. Hasilnya: Di Olimpiade Barcelona itu Indonesia mengantongi dua medali olimpiade. Inilah emas pertama Indonesia di arena akbar olahraga sejak keikutsertaan di Olimpiade Helsinki tahun 1948.

Arena pertandingan tingkat dunia lain perlu mendapat catatan tersendiri. Kejuaraan beregu campuran (putra-putri) yang mulai diselenggarakan tahun 1989 memakai nama Bapak Bulutangkis Indonesia, Sudirman. Ketika pertama kali dipertandingkan di Jakarta tahun 1989 itu, Indonesialah yang merebutnya. Sesudah itu Cina empat kali membawanya pulang dan Korea tiga kali.

Untuk kejuaraan perseorangan, kejuaraan dunia IBF menyelenggarakan pertama kali tahun 1977 dengan tuan rumah Swedia. Pada kejuaraan di Malmoe ini Indonesia hanya merebut satu gelar yaitu ganda putra. Baru pada tahun 10980 ketika kejuaraan berlangsung di Jakarta, Indonesia membuat catatan tersendiri: merebut seluruh lima nomor yang dipertandingkan. Pada kejuaraan dunia tidak resmi All England, Indonesia juga mencatatkan salah seorang pemainnya sebagai pemegang rekor, Rudy Hartono merebut gelar delapan kali, dengan tujuh kali berturut-turut pada tahun 1968 sampai 1976. Ia gagal mencetak delapan kali berturut-turut tahun 1975 karena di final kalah dari SvenPri dari Denmark.

Kini bulutangkis telah menjadi olahraga dunia. Mutu permainanpun makin tinggi. Orang tidak bisa main-main lagi jika ingin menjadi tingkat tertinggi. Asia memang tetap mendominasi, tetapi Eropa, melalui Denmark terutama mulai memiliki pola permainan yang tidak jauh berbeda dengan Asia. Asiapun harus waspada.

Sumber: Sejarah Bulutangkis Indonesia (PB. PBSI 2004)

Friday, March 26, 2010

TEKNIK ASAS MEMEGANG RAKET UNTUK PELBAGAI PUKULAN

Keperluan Peralatan Badminton

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BADMINTON

SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA
Permainan badminton berasal dari India dan diperkenalkan di England oleh askar-askar
Inggeris yang bertugas di India. Melalui merekalah, permainan badminton diperkenalkan di Malaysia. Persekutuan Badminton Antarabangsa atau IBF yang bertanggungjawab menguruskan pertandingan badminton di peringkat
antarabangsa pula telah ditubuhkan pada tahun 1934. Selaku Presiden IBF yang pertama, Sir George Thomas telah menghadiahkan sebuah piala sempena namanya untuk dijadikan Piala Pusingan. Piala Thomas ini telah dipertandingkan selama 3 tahun sekali dan Kejohanan Badminton Piala Thomas dikenali sebagai satu pertandingan badminton yang paling unggul di dunia,menyamai keunggulan Kejohanan Tenis Wimbledon.
Negara kita Malaysia, telah menjuarai Piala Thomas ini beberapa kali. Kali
pertama pasukan badminton negara memenangi Piala Thomas ialah pada 1949.
Kejayaan ini kemudian disusuli dengan beberapa lagi kejayaan iaitu pada tahun
1952, 1955 dan 1967. Pada tahun 1992 pula, pasukan badminton negara yang
ditunjangi oleh Keluarga Sidek, sekali lagi berjaya menjulang Piala Thomas. Antara
pemain badminton negara yang terkenal suatu ketika dahulu ialah Punch Gunalan,
Ng Boon Bee, Tan Aik Mong, Tan Aik Hwang, Silvia Ng, Misbun Siden, Razif Sidek,
Jailani Sidek dan lain-lain. Persatuan Badminton Malaysia atau BAM telah
ditubuhkan pada tahun 1912, iaitu di antara persatuan yang terawal ditubuhkan di dunia. Sekarang ini, pasukan negara masih dianggap sebagai pasukan yang disegani
sebaris dengan pasukan ternama dunia iaitu Indonesia, China, Korea Selatan dan Denmark.

Thursday, March 25, 2010

Bagaimana Untuk Memilih Raket Badminton

Bagaimana Untuk Memilih Raket Badminton

Ini hanyalah panduan asas bagaimana untuk memilih raket badminton yang sesuai dengan anda. Walaubagaimanapun ini tidak bermakna panduan ini adalah 100% tepat untuk semua tetapi bersesuaian dengan kebanyakan pemain secara keseluruhannya. Panduan ini juga bukan bertujuan untuk menidakkan pengetahuan dan pengalaman anda sebelum ini dalam pemilihan raket yang paling sesuai. Andainya panduan ini bercanggah dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki, adalah lebih baik untuk mengikut ilmu yang anda ada kerana anda lebih memahami kesesuaian raket dengan diri anda sendiri.

Pemilihan Raket Untuk Kali Pertama

Jika anda masih baru dalam sukan badminton dan berhajat untuk mendapatkan raket untuk kali pertama, cara yang paling selamat adalah untuk memilih raket yang balanced. Berikut adalah ciri-ciri raket yang perlu diberi keutamaan:

• Material: Hanya raket carbon/graphite
• Bentuk frame: Isometric
• Berat: Medium (84g-86g)
• Balance point: Balanced (285-290mm)
• Saiz grip: G4/G5 (Yonex terminology)
• Stiffness: Medium stiff
• Ketegangan tali: 25 lbs dan ke atas

Apabila anda sudah menyenarai pendek raket-raket yang mempunyai ciri-ciri seperti di atas, anda seterusnya boleh mula untuk mempertimbangkan jenama-jenama yang ada di pasaran, rekabentuk, kombinasi warna dan juga yang paling penting adalah harga. Biasanya setiap jenama mempunyai teknologi tersendiri untuk membolehkan raket keluaran mereka mudah dipasarkan. Anda boleh mengambilkira faktor ini juga tetapi kebiasaannya semakin banyak teknologi pada raket semakin tinggi harganya.

Satu lagi nasihat untuk anda adalah cuba pasang tali pada ketegangan sekitar 23-24 lbs untuk pertama kali. Ini adalah ketegangan medium yang biasanya digunakan oleh pemain-pemain badminton sosial. Setelah mula biasa bermain, anda boleh meningkat/menurunkan ketegangan tali ini mengikut skil, kekuatan dan corak permainan anda. Semakin lama anda bermain, anda akan menyedari adakah raket tersebut sesuai dengan keperluan anda atau tidak. Walaubagaimanapun, tiada cara yang tepat untuk menentukan raket pertama anda ini adalah paling sesuai untuk anda.

Menukar Raket Sedia Ada Dengan Raket Yang Baru

Sekiranya anda tidak berpuas hati dengan raket yang ada dan mahu mencari raket yang baru, anda boleh mengikut panduan berikut:

• Material: Seperti biasa, hanya pilih raket carbon/graphite.

• Bentuk frame: Isometric, jika anda telah mempunyai skil untuk memukul bulu tangkis tepat ke sweet spot secara konsisten, maka anda boleh juga mempertimbangkan raket berbentuk oval-head.

• Berat:
Soalan:
Adakah anda merasakan raket anda sekarang terlalu berat atau terlalu ringan?
Raket yang berat bermakna adalah sukar untuk anda menggerakkan raket tersebut dari satu posisi ke posisi yang lain.
Raket yang ringan pula bermakna anda dapat memnggerakkan raket terlalu mudah dan anda memerlukan raket yang lebih berat untuk menambahkan tenaga dalam pukulan-pukulan anda.
Keputusan:
Jika raket anda terlalu berat, dapatkan raket yang lebih ringan. Mulakan dengan raket yang lebih ringan sebanyak 2 atau 3 gram berbanding raket anda sekarang.
Jika raket anda terlalu ringan, dapatkan raket yang lebih berat. Mulakan dengan raket yang lebih ringan sebanyak 2 atau 3 gram berbanding raket anda sekarang.

Berat 84-85g merupakan berat yang sesuai untuk kebanyakan pemain.

• Balance point:
Soalan:
S1: Anda gemar membuat pukulan smash tetapi pukulan anda kurang bertenaga?
S2: Anda suka bermain secara bertahan dan tidak selalu membuat pukulan smash atau anda gemar bermain secara pantas (bahagian hadapan gelanggang) dan raket sedia ada tidak membolehkan anda bermain seperti itu?

Keputusan:
Jika anda menjawap YA untuk S1, anda patut mendapatkan raket yang head-heavy. Raket seperti ini akan membantu anda menyalurkan lebih tenaga kepada setiap pukulan. Kebiasaannya raket head-heavy mempunyai balance point sekitar 291cm atau lebih. Anda boleh tentukan raket apa yang perlu dipilih dengan menjadikan raket sedia ada sebagai penanda aras balance point yang sesuai.

Jika anda menjawap YA untuk S2, anda patut mendapatkan raket yang head-light atau balanced. Raket sebegini akan menambahkan kelajuan hayunan pukulan anda. Walaubagaimanapun, anda akan kehilangan sedikit tenaga dalam pukulan yang dibuat. Kebiasaannya raket balanced mempunyai balance point sekitar 285-290cm dan 284cm ke bawah untuk raket head-light. Anda boleh tentukan raket apa yang perlu dipilih dengan menjadikan raket sedia ada sebagai penanda aras balance point yang sesuai.

• Saiz grip:
G4 atau G5 (Yonex terminology) – anda boleh menambahkan ketebalan grip dengan menggunakan replacement grip yang lebih tebal.

• Stiffness:
Jika anda merasakan raket anda sekarang bergetar setiap kali anda membuat pukulan dan anda rasakan pukulan-pukulan anda kurang bertenaga walaupun tepat mengenai sweet spot, mungkin raket tersebut terlalu stiff untuk anda. Ini bermakna anda tidak mempunyai cukup tenaga atau kepantasan hayunan untuk melenturkan shaft raket anda. Jadi anda perlu mencari raket yang kurang stiff. Kebiasaannya raket medium stiff atau flexible adalah percaturan terbaik. Satu nasihat sebelum anda menukar raket, cuba kurangkan ketegangan tali raket anda dan lihat sama ada ia membantu. Ketegangan tali yang kurang akan meningkatkan daya lantunan bulu tangkis dan dapat menyerap stiffness raket.
Sekiranya anda mempunyai tangan yang kuat tetapi pukulan anda tidak bertenaga walaupun telah memukul tepat mengenai sweet spot, kemungkinan raket anda sekarang tidak cukup stiff untuk anda. Dapatkan raket yang lebih stiff daripada raket yang anda gunakan sekarang.

• Ketegangan tali
Jika anda rasakan raket anda tidak memberikan cukup tenaga kepada pukulan-pukulan anda, cuba rendahkan ketegangan tali untuk menambahkan daya lantunan pada raket anda. Cara ini kebiasaannya berkesan. Walubagaimanapun, tali yang kurang tegang akan menyukarkan kawalan dan ketepatan pukulan kerana lantunan yang lebih. Ketegangan tali sekitar 21-22lbs adalah ketegangan yang paling rendah untuk kebanyakan raket masa kini.
Jika ada rasakan pukulan anda cukup bertenaga dan mahukan lebih kawalan dan ketepatan dalam setiap pukulan, anda perlu meningkatkan ketegangan tali raket anda. Walaubagaimanapun, anda dinasihatkan untuk tidak melepasi ketegangan maksimum yang dinyatakan dalam spesifikasi raket anda kerana raket anda mungkin akan patah atau retak. Dapatkan nasihat daripada stringer anda.



Raket Atau Teknik? Kenapa Bukan Raket Yang Paling Mahal?

1. Teknik adalah faktor yang paling penting dalam permainan badminton dan bukannya raket. Kadang-kala anda akan merasakan tidak sesuai dengan raket anda walaupun anda telah mencuba pelbagai cara. Masalah ini kadang-kala bukan pada raket tetapi pada teknik anda. Apabila anda bermain dengan teknik yang salah, walau ape jenis raket sekali pun, anda tidak akan dapat keputusan seperti yang dikehendaki. Tiada cara pantas untuk mengubah keadaan ini kecuali dengan mempelajari dan berlatih lebih giat lagi. Mendapatkan nasihat daripada pemain yang lebih bagus merupakan satu cara terbaik untuk memperbaiki teknik anda.

2. Anda mungkin bertanya, kenapa tidak memilih raket termahal sekali di pasaran memandangkan anda mempunyai bajet yang cukup untuk mendapatkannya. Ini adalah satu kesilapan yang sering disalahtafsirkan oleh ramai pemain. RAKET PALING MAHAL BELUM TENTU SESUAI DENGAN ANDA. Sesetengah pemain hanya mengikut trend jenis raket yang digunakan oleh pemain profesional dengan beranggapan raket tersebut pastinya adalah raket yang terbaik di pasaran. Walaupun bagi sesetengah orang ia mungkin betul, bagi sesetengah yang lain ia tidaklah begitu tepat. Sebagai contoh, kebanyakan raket hi end yang mahal di pasaran mempunyai shaft yang stiff dan jika anda tidak mempunyai cukup kekuatan tangan atau kelajuan hayunan pukulan, anda akan menghadapi masalah di mana pukulan anda kurang bertenaga. Jadi panduan ini sedikit sebanyak bolehlah digunakan untuk anda memilih raket yang sesuai dengan anda atau anda boleh mengikut pengetahuan dan pengalaman anda dalam memilih raket sekiranya anda sudah mempunyai sedikit kepakaran untuk berbuat demikian.

Tuesday, March 23, 2010

Memilih Raket Badminton

Raket dengan teknologi yang dimiliki kerap menjadi faktor penting atlet bulutangkis.

Teknologinyapun berkembang signifikan, dari semula menggunakan bahan material kayu hingga raket yang dikenal sekarang sudah menggunakan bahan aluminium atau titanium, dengan pertimbangan bahwa bahan aluminium lebih ringan hingga bisa memaksimalkan teknik pukulan.

Awalnya, pada zaman pertengahan, di Inggris dikenal sebuah permainan yang menggunakan shuttlecock dengan pemukul berupa dayung atau tongkat yang kala itu disebut battledores. Dayung atau tongkat tersebut digunakan untuk memulul shuttlecock dan menjaga agar tetap di udara serta mencegahnya menyentuh tanah.

Perkembangan pemukul yang belakangan dikenal dengan nama raket ini terbilang pesat, pada awalnya secara tradisional raket dibuat dari bahan kayu. Pemilihan bahan berikutnya adalah aluminium atau logam ringan lainnya. Kini hampir semua raket bulutangkis professional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun sejumlahmodel rendahan alias bukan merk ternama, masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

Komponen yang tidak lepas dari raket adalah senar. Senar menjadi salah satu bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis. Jenis senar berbeda dan memiliki dan memiki cirri-ciri yang berlainan pula terhadap efek pantulan kok. Keawetan senar secara umum juga bervariasi tergantung intensitas pemakaian. Kebanyakan senar memiliki ketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Pemilhan senar raket ini tergantung kepada kapasitas pemain. Tentunya akan berbeda antara pemain amatir dengan yang sudah professional.

Sebagai panduan memilih raket, berikut adalah paparan ringkas spesifikasi dan istilah untuk raket bulutangkis standar. Spesifikasi berikut memang bukan patokan Standar Internasional, hanya sebagai pedoman umum saja.

1. Kelenturan Gagang (Stiffness of Shaft)
a. Medium (Fleksibel)
Pemindahan sebagian tenaga yang berpusat pada pergelangan tangan. Pemusatan energi untuk tungkai yang fleksibel saat raket diayun memberikan daya tolak lebih besar saat shuttlecock menyentuh raket. Jenis ini sangat baik untuk pertahanan (defensive) atau untuk mengontrol gaya permainan lainnya.

b. Stiff (Limited Flexibility)
Pemindahan tenaga yang memungkinkan dari pergelangan tangan. Tangkai jenis ini sangat dianjurkan untuk teknik permainan bertahan (defensive). Maupn permainan serangan (offensive).

c. Extra Stiff (Minimum Flexibility)
Pemindahan tenaga secara maksimum yang berpusat pada pergelangan tangan. Gerakan tangkai raket yang minimalis memberikan ketepatan yang lebih baik atas penempatan shuttlecock. Raket dengan tangkai jenis ini sangat ideal untuk teknik permainan serangan (offensive) seperti smashing, net kill dan sebagainya.

2. Bentuk Frame Raket
a. Conventional – Berbentuk Oval Standar.
b. Isometric – Berbentuk cenderung persegi (Square Head Share).

3. Komposisi Frame
a. Basis Material
- AluminiumHi
- Modulus Graphite
- Super Hi-Modulus Graphite
- Ultra Hi-Modulus Graphite
- Nano Carbon

b. Mesh
- Woven Kevlar
- Titanium Composite (Utility Titanium)
- Ultra Titanium
- GForceTi
- UltimumTi

4. Shaft Composition (Komposisi Gagang)
a. Bahan Baku
- Aluminium
- Hi-Modulus Graphite
- Super Hi-Modulus Graphite
- Ultra Hi-Modulus Graphite
- Nano Carbon

b. Mesh (join gagang dengan frame)
- Titanium Composite (Utility Titanium)
- Ultra Titanium
- UltimumTi

5. Bobot Raket
a. 2U (90-94g)
b. 3U (85-89g)
c. 4U (80-84g)

6. Panjang Total (frame tip – handle end)
a. Standard (665mm / 26.0 inches)
b. Long (675mm / 26.5 inches).


7. Ukuran Grip
a. Hi-Qua G2 – 3.25 inches, Tactic / Yonex G2 – 4.00 inches
b. Hi-Qua G3 – 3.50 inches, Tactic / Yonex G3 – 3.75 inches
c. Hi-Qua G4 – 3.75 inches, Tactic / Yonex G4 – 3.50 inches
d. Hi-Qua G5 – 4.00 inches, Tactic / Yonex G5 – 3.25 inches

8. Toleransi Tegangan Senar
a. Aluminium & Hi-Modulus Graphite Frames
- Main 18-20lbs (8-9kg)
- Cross 20-22lbs (9-10kg).

b. Super & Ultra Hi-modulus Graphite Frames
- Main 18-24lbs (8-11kg)
- Cross 20-26lbs (9-12kg).

9. Titik Keseimbangan dari Ujung Grip
a. 270-280mm = Head Light (Defensive)
b. 275-285mm = Neutral (All Round)
c. 285-295mm = Head Heavy (Offensive)
d. 295-300mm = Extra Head Heavy (Offensive)

Meski bukan patokan khusus, bagi para peminat bulutangkis, mungkin sudah saatnya memilih raket yang sesuai dengan kapasitas permainan masing-masing. Karena tiap pemain memiliki kemampuan berbeda. Jadi jangan salah pilih raket, percuma punya raket canggih dengan kualitas teknologi terbaru kalau ternyata tidak sesuai.

Sumber: Tabloid Sporty di bulutangkis.com